Senin, 06 Oktober 2014

travel writing puisi watu godeg

Watu Godeg
Kabut masih membungkus dedaunan jati
Nampak rimbun dibelantara terasing
Bukit, Goa, Danau adalah dayang-dayangku
Pengantar jiwa yang haus nafsu keindahan
Senyum, tawa dan gelisah datang padaku
Menyaksikan aku yang berdiri tegak menantang ciuman ombak
Ke kiri dan ke kanan aku menggelengkan kepala
Entah, aku jau tak mengerti
Mereka atau aku yang menggeleng
Menggeleng karena belaian ombak, mungkin tidak
Atau mereka yang menggeleng melihatku berdiri menantang ombak panorama
Watu godek...
Mereka bilang
Mereka jadikan aku artis,
Bergoyang ditengah haru biru
Aku bisa menangis
Perih, menjadi saksi bisu peanggul kehidupan
Dayang-dayangku terkotori oleh nafsu
Hingga mengundang sang empuku
Mereka menyanjungku
Namun mereka menanam bibit hina di singgasanaku


Tidak ada komentar:

Posting Komentar